Perjuangan itu nothing to lose

Perjuangan itu nothing to lose

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Perjuangan merupakan ruang lingkup yang tidak semua orang mau masuk ke ranahnya. Karena perjuangan itu koheren dengan sebuah pengorbanan,  tanpa pengorbanan maka bukan sebuah perjuangan tapi hanya imajinasi atau khalayan yang terucap dalam lisan dengan nol perbuatan.

Perjuangan implikasinya adalah sebuah perubahan,  perubahan positif adalah goal dari sebuah perjuangan.

Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasullah Shollallahu alaihi wassalam,  bagaimana Rasulullah berjuang dengan gagah berani tanpa takut kepada siapapun,  harta,  nyawa siap dikorbankan demi terbentangnya panji Islam di Seantero Alam.

Kita tidak pantas disandingkan dengan perjuangan para anbiya,  para sahabat rasul sungguh tidak pantas.  Karena perjuangan yang sangat berat itu terjadi pada zaman anbiya.

Kita hidup dizaman milenial hanya setitik goresan pena perjuangan jika dibandingkan dengan perjuangan pahlawan dizaman dulu.

Wahai sahabat fokasi,  mari rapatkan barisan,  satukan tekad dalam merangkai perjuangan ini.  Perjuangan hari ini dan masa depan adalah perjuangan kita,  tanggung jawab kita.  Jika kita sudah menyerah pada detik ini,  maka kita merupakan bagian dari manusia-manusia pengecut yang terdegradasi dalam perjuangan.

Salam Ukhuwah

Jakarta,  12 Maret 2018

Al Faqir Mulyana Ahmad

Dakwah itu....?

PERJUANGAN DALAM DAKWAH ITU MEMANG DAHSYAT

Sahabat, setiap manusia adalah khalifah dimuka bumi,  meluruskan paradigma yang belok,  mensucikan ideologi yang kotor serta menyatukan umat yang bercerai berai. Perjuangan dakwah tidak mudah,  butuh perjuangan yang ekstra sampai titik nadir kekuatan. Jika Dilan hanya bisa memperjuangkan Cinta seorang wanita,  tapi dakwah adalah memperjuangkan yang hak dan meninggalkan yang bathil dalam diri manusia.

Dakwah memang begitu dahsyat,  jika tidak terus dipompa oleh dzikrullah maka jiwa dakwah akan melunak dan akhirnya bisa terlepas dalam almamater jiwa.

Dakwah itu prinsip,  prinsip bagi jiwa yang beriman yang selalu haqul yaqin akan kuasa Allah,  hanya jiwa yang lemah yang tidak akan merasakan begitu dahsyatnya dakwah,

Sahabat,  pernahkah kita sejenak merenung serta berkaca pada diri ini,  diusia yang terus terbang tinggi sudah sampai manakah kita mengepakkan sayap dakwah..?

Dakwah bukan hanya tugas kyai,  habaib maupun ulama.  Tapi dakwah adalah panggilan hati dalam menegakkan panji-panji Islam di bumi.

Yuk sahabat kita ikrarkan dalam hati,  bahwa Fokasi bukan hanya wadah berekspresi tanpa kreasi,  bukan hanya media diskusi tanpa solusi.  Tapi Fokasi adalah bagian dari epicentrum pergerakan dakwah pemuda Sukabumi,  Fokasi harus bisa berkreasi,  berinovasi yang menghasilkan solusi bagi Sukabumi dan ibu pertiwi.

Seminar LGBT tinggal menghitung hari,  jangan patah semangat dan pantang mundur.  Karena kita sama satu suara satu frekuensi. SEMANGAT.. ✊✊✊

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

Depok, 26 Februari 2018

Mulyana Ahmad

Umar Bin Khatab - Sang Singa Padang Pasir

Umar bin Khatab - Sang Singa Padang Pasir

Suatu hari khalifah 'Umar bin Khatab menyewa unta untuk membesuk sahabatnya.
Tanpa disadarinya sorban Khalifah 'Umar tersangkut pohon dan terlepas.

Ketika diberitahu sorbannya jatuh, Khalifah 'Umar bergegas turun dari untanya dan lari mengambil sorbannya, lalu cepat cepat menaiki kembali untanya.
Sang pemilik unta berkata, "Kenapa kau tidak putar saja untanya untuk kembali kebelakang sedikit untuk mengambil sorbanmu wahai khalifah?"

Khalifah 'Umar berkata dengan tersenyum, "Sebab unta ini akadnya aku sewa untuk pergi dari rumahku menuju rumah sahabatku. Tidak ada perjanjian balik sebentar untuk keperluan lain."

Pemilik unta: "Kalau begitu, kenapa kau tidak menyuruh aku sebagai rakyat terhadap khalifah untuk mengambil sorbanmu?"
Khalifah 'Umar menjawab, "Karena sorban itu milikku bukan milikmu, kenapa aku mesti menyuruhmu? Apakah kau kira jabatan khalifah punya wewenang untuk memerintahkan orang lain mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan tugasku?"

SUBHAANALLAH
Inilah Pemimpin Islam.
(Dikutip dari buku The Great of Two 'Umars)